Rabu, 09 Juli 2008

Kancah Baru Pembelajaran Sains di Dunia Maya (Internet)


Perkembangan internet yang sangat pesat, diimbangi dengan semakin murahnya piranti kerasnya. Membawa implikasi positif pada perkembangan pendidikan secara umum. Dengan perkembangan penelitian d bidang semi konduktor dan peneletian expert lainnya, para pakar ICT (Information Communication Technology) membuat pengembangan piranti lunaknya pun semakin murah bahkan gratis untuk yang copy left (Linux. et. al). Perkembangan dalam dunia maya ini sangat berimbas pada perkembangan dan munculnya berbagai inovasi baru dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran sains, sebagai salah satu tonggak pembelajaran utama dalam penyampaian informasi yang berkaitan dengan sains dan teknologi, sangat perlu dan membutuhkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh internet dan perangkatnya (komputer, jaringan, dsb).

Sekarang sangat mudah ditemui berbagai situs yang menyediakan pembelajaran sains secara online di dunia maya (internet) secara gratis, baik yang berbahasa asing dan Indonesia. Hal ini, jelas harus dapat dimanfaatkan oleh pemakai dan pemerhati dunia pendidikan khususnya untuk aplikasi pembelajaran yang lebih inovatif, kretaif, dan tentunya tidak membosankan. Peran gurujuga semakin tergerus, sejalan dengan aplikasi, animasi, simulasi, yang dipadukan dalam presentasi yang begitu "apik" dalam paketpembelajarannya.

Perkembangan yang begitu pesat dan dinamika yang begitu menarik ketika membahas pembelajaran berbasis IT atau berbantuan komputer dan internet, menjadikan sekelompok kecil guru (jika dibandingkan guru secara keseluruhan di Indonesia, masih sedikit yang memanfaatkan IT dalam pembelajaraan sains) dalam aplikasi pembelajaran sains di kelas. Kebanyakan guru masih banyak yang kurang terbuka dengan perkembangan yang ada, baik dalam elearning, pemanfaatan Multimedia Interaktif, dll dalam pembelajaran mereka selama ini. Mereka cenderung memanfaatkan pembelajaran yang cenderung monoton dan metode/teknik tunggal (ceramah) saja tanpa dipadukan dengan metode yang atau teknik yang lain. Ironis memang, jika sebagian guru sedang membicarakan pembelajaran jarak jauh, dimana siswanya dapat diberi tugas dan mengumpulkan tugasnya lewat internet (email) dll. Sebagian besar wilayah yang lain masih memikirkan bagaimana membelajarkan siswanya dengan bermodalkan kapur dan papan tulis dimana gurunya sebagai satu-satunya sumber belajar yang paling utama.

Ketidakrataan alokasi SDM dan SDA yang ada di daerah membuat pembelajaran berbasis dunia maya masih berkembang di daerah yang cukup maju-maju saja. Padahal cita-cita pendidikan di Indonesia yang luhur yaitu ingin membuat siswa dan guru serta pihak-pihak yang memperhatikan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran sains pada khususnya yaitu agar mereka tidak gagap teknologi. Semoga paparan ini dapat memberikan sedikit pencerahan dengan adanya perkembangan komputer dan internet yang begitu pesat. Ditunggu kritik dan sarannya agar semakin menjadi pembelajaran yang lebih baik.
Syam

1 komentar:

Cahaya mengatakan...

Salam kenal ka